Sabtu, 16 Maret 2013

management pemasaran


ASPEK PASAR

I.          Luas Pasar
Secara umum, pangsa pasar bisnis ini adalah seluruh masyarakat pria di Surabaya dari berbagai kalangan usia, terutama para penggemar olahraga futsal. Hal ini sesuai dengan kondisi riil di lapangan bahwa hampir seluruh penggemar futsal di Indonesia pada umumnya, dan di Surabaya pada khususnya adalah kaum adam. Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan bagi kaum wanita penggemar olahraga futsal di Surabaya untuk menjadi target pasar alternatif bisnis ini.
Selain itu, berdasarkan pengalaman sebagai salah satu konsumen dari usaha yang serupa, Tim juga menetapkan bahwa yang akan menjadi pangsa pasar utama bisnis pelayanan olahraga futsal ini adalah masyarakat pria di Surabaya yang berusia 15-44 tahun. Hal tersebut dikarenakan pada rentang usia tersebut sebagian besar manusia masih mampu melakukan aktivitas fisik (olahraga) berat, serta merupakan usia yang paling potensial apabila ditinjau dari segi daya beli barang dan jasa. Secara umum, rentang usia tersebut dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok sesuai dengan tingkat prioritas target pasar sebagai berikut :
a.       Mahasiswa
Mahasiswa yang menjadi target pasar utama bisnis ini adalah mahasiswa dari berbagai universitas yang berada di kawasan Surabaya Timur dan sekitarnya. Berdasarkan data yang diperoleh, di kawasan ini terdapat setidaknya 8 perguruan tinggi negeri maupun swasta dengan jumlah mahasiswa keseluruhan (laki-laki dan perempuan) sebanyak 71.971 orang.
Tabel 1.1
Daftar Jumlah Mahasiswa PTS & PTN di Surabaya Timur Tahun Ajaran 2007/2008
Nama Perguruan Tinggi
Jumlah Mahasiswa per 2007/2008
ITATS
5.735
ITS
19.672
Universitas Kartini
1.087
STIE Perbanas
2.314
STIESIA
2.919
Ubaya
15.735
Unitomo
10.574
Untag
13.935
Jumlah
71.971
Sumber : Dari berbagai sumber


Berdasarkan data sensus Biro Pusat Statistik kota Surabaya tahun 2000, perbandingan jumlah penduduk laki-laki dan wanita di Surabaya adalah 49,84%:50,16%. Dengan demikian, apabila menggunakan persentase tersebut untuk menghitung perkiraan jumlah mahasiswa laki-laki pada berbagai perguruan tinggi di kawasan Surabaya Timur, maka perkiraan jumlah mahasiswa laki-laki adalah 35.871 orang.

b.      Karyawan (Usia 25–44 tahun)
Alasan pemilihan rentang usia karyawan antara 25-44 tahun yang menjadi pangsa pasar utama bisnis ini adalah karena pada rentang usia tersebut sebagian besar manusia masih mampu melakukan aktivitas fisik (olahraga) berat. Berdasarkan data sensus kependudukan Biro Pusat Statistik (BPS) Surabaya tahun 2000, jumlah penduduk dewasa laki-laki pada usia ini sebanyak 497.420 jiwa.
c.       Pelajar SMA
Pelajar yang menjadi target pasar utama bisnis ini adalah pelajar laki-laki dari berbagai SMA yang berada di kawasan Surabaya Timur dan sekitarnya. Berdasarkan data Dinas Pendidikan Nasional Kota Surabaya, jumlah pelajar laki-laki SMA di kawasan ini adalah sebanyak 19.043 orang pada tahun ajaran 2006/2007.
Tabel 1.2
Jumlah Siswa SMA Laki-Laki di Kawasan Surabaya Timur
Tahun Ajaran 2006/2007
Kecamatan
Jumlah Siswa (L)
Tambaksari
1.867
Gubeng
7.855
Semampir
1.102
Rungkut
863
Sukolilio
4.974
Mulyorejo
1.535
Tenggilis Mejoyo
807
Gunung Anyar
40
Jumlah
19.043
Sumber : Dinas Pendidikan Nasional Kota Surabaya
Apabila data-data di atas digunakan sebagai dasar perhitungan luas pasar usaha persewaan lapangan futsal, maka diperkirakan luas pasar usaha ini adalah sebesar 552.334 orang (jumlah dari 19.043 siswa SMA + 497.420 karyawan + 35.871 mahasiswa) seperti yang digambarkan dalam tabel di bawah ini :



Tabel 1.3
Jumlah Parkiraan Luas Pasar Usaha Persewaan Lapangan Futsal Berdasarkan Pekerjaan
Jenis Pekerjaan
Jumlah
Mahasiswa
35.871 orang
Karyawan
497.420 orang
Siswa
19.043 orang
Jumlah
552.334 orang
                Sumber : Diolah dari berbagai sumber

II.       Mengukur dan Meramal Permintaan dan Penawaran
II.1 Mengukur permintaan dan penawaran
II.1.1 Mengukur permintaan
Dalam mengukur permintaan atas jasa pelayanan usaha ini, Tim mencoba melakukan survey lapangan dengan menggunakan metode sampel terhadap beberapa karyawan, mahasiswa, dan pelajar di kawasan Surabaya Timur. Dari hasil uji sampel tersebut, didapat tingkat perkiraan permintaan terhadap penggunaan lapangan futsal. Kuesioner yang disebar Tim berjumlah 100 lembar, dengan perincian : 50% mahasiswa, 35% karyawan, dan 15% pelajar.
Dari penilaian kuesioner tersebut didapatkan hasil sampel tingkat permintaan terhadap jasa persewaan lapangan futsal adalah sebagai berikut :

Tabel 1.4
Hasil Survey Permintaan Pasar
Pekerjaan
Jumlah Kuesioner
Peminat Futsal
Tidak Berminat Futsal
yang Disebar
Jumlah Orang
%
Jumlah Orang
%






Mahasiswa
50 lembar
42 orang
84,00%
8 orang
19,05%
Karyawan
35 Lembar
29 orang
82,86%
6 orang
17,14%
Siswa
15 lembar
15 orang
100,00%
-
0,00%






Jumlah
100 lembar
86 orang
86,00%
14 orang
14,00%
Sumber : Hasil survey dan olah data Tim

Berdasarkan data sampel di atas, maka dapat diukur jumlah perkiraan permintaan atas jasa usaha ini seperti yang digambarkan pada tabel di bawah ini :



II.1.2 Mengukur penawaran
Produsen yang menawarkan jasa serupa yang sudah ada sebelumnya di kota Surabaya berjumlah kurang lebih 9 unit. Kesembilan produsen tersebut berlokasi di berbagai tempat di Surabaya yang letaknya hampir seluruhnya saling berjauhan satu sama lain. Untuk data lebih lanjut mengenai penawaran jasa serupa di Surabaya dapat dilihat pada tabel 1.1 di bagian lain bab ini.

II.2 Meramal permintaan dan penawaran
II.2.1 Meramal permintaan
Permintaan terhadap usaha ini diperkirakan akan semakin meningkat dari waktu ke waktu. Hal tersebut didasarkan pada data BPS Surabaya yang menunjukkan bahwa tingkat pertumbuhan rata-rata penduduk Surabaya semakin meningkat dari tahun ke tahun. Bahkan pada tahun 2007 pertumbuhan penduduk Surabaya mencapai 1,5%, dan diperkirakan akan meningkat lebih besar pada tahun-tahun berikutnya.

II.2.2 Meramal penawaran
Penawaran terhadap usaha ini diperkirakan akan semakin meningkat seiring dengan tingginya tingkat permintaan atas usaha ini. Hal ini ditunjukkan dengan fakta di lapangan yang menunjukkan jumlah produsen yang menawarkan jasa serupa pada tahun 2007 sebanyak 5 produsen meningkat menjadi 9 produsen di tahun 2008.

III.    Pertumbuhan Permintaan (Tren dan Proyeksi)
Pertumbuhan permintaan terhadap jasa persewaan lapangan futsal di Surabaya semakin meningkat terutama dalam kurun waktu 2 tahun terakhir (2006-2008). Hal tersebut dibuktikan dengan tingginya tingkat pertumbuhan okupansi pada beberapa persewaan lapangan futsal di Surabaya. Sebagai contoh, operator Graha Futsal yang berlokasi di daerah Kenjeran mengalami pertumbuhan tingkat okupansi lapangan futsal dari rata-rata 6-8 jam/hari/lapangan pada tahun 2007, menjadi 10-14 jam/hari/lapangan hingga pada bulan Agustus 2008.
Diperkirakan permintaan terhadap jasa ini semakin meningkat, sebanding dengan jumlah peminat yang semakin meningkat setiap tahunnya. Perkiraan proyeksi pertumbuhan permintaan usaha ini diperkirakan akan selalu meningkat hingga beberapa tahun ke depan (sekitar 5-10 tahun mendatang).

IV.    Persaingan Antar Produsen
Untuk persaingan antar produsen usaha jasa pelayanan olahraga futsal di Surabaya yang memang berorientasi bisnis (bukan milik suatu institusi tertentu) tergolong masih sangat rendah. Data yang berhasil dikumpulkan oleh Tim menunjukkan bahwa produsen usaha ini di Surabaya baru sebanyak 9 unit yang hampir seluruhnya tersebar dan letaknya saling berjauhan di berbagai lokasi di Surabaya. Data lebih detail mengenai produsen usaha ini akan ditunjukkan dalam tabel di bawah ini :

Tabel 1.5
Persaingan Antar Produsen Jasa Persewaan Lapangan Futsal
No.
Nama Produsen
Lokasi
Jumlah Lapangan
Jenis Lapangan
Tarif Rata-Rata/Jam
1
Kenjeran Park
Kenjeran
6
Kayu
Rp 40.000
2
Graha Futsal
Kenjeran
3
Sintetis
Rp 80.000
3
GOR Kutisari
Kutisari
4
Semen
Rp 75.000
4
Virtual Strike
Golden City Mall
1
Sintetis
Rp 80.000
5
-
Ngagel



6
Menara Futsal
Rungkut
2
Kayu
Rp 50.000
7
-
Ahmad Yani



8
-
Benowo



9
-
Wiyung




Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa persaingan pelayanan olahraga futsal di Surabaya masih rendah, terutama produsen yang menyediakan persewaan lapangan futsal yang menggunakan bahan sintetis. Belum lagi lokasi keempat produsen di atas hampir seluruhnya saling berjauhan. Dari segi persaingan tarif pun masih termasuk dalam kategori yang wajar dan sehat. Hal ini semakin menambah peluang bisnis yang bisa dimanfaatkan. Kalaupun terdapat perbedaan tarif sewa yang cukup tinggi antara lapangan kayu dan semen dengan lapangan sintetis, hal tersebut sangat wajar dan beralasan, karena selain bahan yang digunakan lebih mahal serta memerlukan perawatan yang lebih intensif, lapangan sintetis juga membuat pemain merasa lebih nyaman dan mengurangi resiko cedera dalam bermain futsal.

V.       Siklus Hidup Produk (Jasa)
Jenis usaha ini memiliki siklus hidup produk berupa jasa persewaan lapangan futsal yang diperkirakan relatif stabil dan dapat bertahan cukup lama apabila dilihat dari tren yang berkembang di masyarakat. Hal ini disebabkan semakin meningkatnya kesadaran dan minat masyarakat modern terhadap olahraga hingga beberapa tahun ke depan, terutama untuk olahraga indoor.
Olahraga indoor semakin diminati masyarakat karena semakin minimnya lahan terbuka yang dapat dimanfaatkan untuk berolahraga. Khusus untuk futsal, olahraga ini mulai booming di Indonesia pada umumnya dan di Surabaya pada khususnya sejak 5 tahun terakhir, dan peminatnya pun juga selalu bertambah dari tahun ke tahun. Tingkat okupansi lapangan futsal yang disewakan dari seluruh operator lapangan futsal di Surabaya juga relatif stabil. Oleh karena itu, hingga saat ini siklus hidup usaha ini diperkirakan mampu bertahan hingga untuk waktu yang cukup lama, bahkan bukan tidak mungkin mampu bertahan selamanya, karena pada dasarnya sepakbola dan futsal merupakan olahraga yang digemari sebagian besar masyarakat Indonesia, sehingga diperkirakan tidak akan kekurangan konsumen kecuali bila terjadi kejenuhan penawaran.

VI.    Ketergantungan Usaha Terhadap Produsen, Konsumen dan Sumber Daya Alam
Ketergantungan usaha ini terhadap produsen tidak terlalu tinggi, karena bidang usaha utama bisnis ini (bukan usaha sampingan) adalah usaha yang bergerak di bidang jasa (persewaan lapangan). Dengan demikian, usaha ini hanya bergantung pada produsen jasa perawatan lapangan futsal sintetis. Kecuali bila harus dilakukan penambahan jumlah lapangan futsal, ataupun penggantian bahan lapangan yang sudah ada.
Pengaruh konsumen terhadap usaha ini juga tidak kalah pentingnya, karena tanpa adanya konsumen maka penjualan jasa tidak akan berlangsung.
Ketergantungan usaha terhadap sumber daya diperkirakan akan sangat tinggi. Hal ini meliputi sumber daya produksi jasa, yaitu lapangan futsal yang akan disewakan, dan tempat yang strategis agar usaha dapat berkembang dengan pesat. Selain itu dibutuhkan juga sumber daya manusia yang mengelola usaha ini mulai dari pihak manajemen sampai pihak karyawan. Sehingga dengan dimilikinya sumber daya yang handal maka diperkirakan usaha ini akan berkembang dengan pesat dan dapat menghasilkan keuntungan yang optimal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar