ASPEK PASAR
I.
Luas Pasar
Secara umum, pangsa pasar bisnis ini adalah seluruh
masyarakat pria di Surabaya dari berbagai kalangan usia, terutama para
penggemar olahraga futsal. Hal ini sesuai dengan kondisi riil di lapangan bahwa
hampir seluruh penggemar futsal di Indonesia pada umumnya, dan di Surabaya pada
khususnya adalah kaum adam. Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan bagi
kaum wanita penggemar olahraga futsal di Surabaya untuk menjadi target pasar
alternatif bisnis ini.
Selain itu, berdasarkan pengalaman sebagai salah satu
konsumen dari usaha yang serupa, Tim juga menetapkan bahwa yang akan menjadi
pangsa pasar utama bisnis pelayanan olahraga futsal ini adalah masyarakat pria
di Surabaya yang berusia 15-44 tahun. Hal tersebut dikarenakan pada rentang
usia tersebut sebagian besar manusia masih mampu melakukan aktivitas fisik
(olahraga) berat, serta merupakan usia yang paling potensial apabila ditinjau
dari segi daya beli barang dan jasa. Secara umum, rentang usia tersebut dapat
diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok sesuai dengan tingkat prioritas
target pasar sebagai berikut :
a.
Mahasiswa
Mahasiswa yang menjadi target pasar utama bisnis ini adalah
mahasiswa dari berbagai universitas yang berada di kawasan Surabaya Timur dan
sekitarnya. Berdasarkan data yang diperoleh, di kawasan ini terdapat setidaknya
8 perguruan tinggi negeri maupun swasta dengan jumlah mahasiswa keseluruhan (laki-laki
dan perempuan) sebanyak 71.971 orang.
Tabel 1.1
Daftar Jumlah Mahasiswa
PTS & PTN di Surabaya Timur Tahun Ajaran 2007/2008
Nama Perguruan Tinggi
|
Jumlah Mahasiswa per 2007/2008
|
ITATS
|
5.735
|
ITS
|
19.672
|
Universitas Kartini
|
1.087
|
STIE Perbanas
|
2.314
|
STIESIA
|
2.919
|
Ubaya
|
15.735
|
Unitomo
|
10.574
|
Untag
|
13.935
|
Jumlah
|
71.971
|
Sumber
: Dari berbagai sumber
Berdasarkan
data sensus Biro Pusat Statistik kota Surabaya tahun 2000, perbandingan jumlah
penduduk laki-laki dan wanita di Surabaya adalah 49,84%:50,16%. Dengan
demikian, apabila menggunakan persentase tersebut untuk menghitung perkiraan
jumlah mahasiswa laki-laki pada berbagai perguruan tinggi di kawasan Surabaya
Timur, maka perkiraan jumlah mahasiswa laki-laki adalah 35.871 orang.
b.
Karyawan (Usia 25–44 tahun)
Alasan pemilihan rentang usia karyawan antara 25-44 tahun
yang menjadi pangsa pasar utama bisnis ini adalah karena pada rentang usia tersebut
sebagian besar manusia masih mampu melakukan aktivitas fisik (olahraga) berat.
Berdasarkan data sensus kependudukan Biro Pusat Statistik (BPS) Surabaya tahun
2000, jumlah penduduk dewasa laki-laki pada usia ini sebanyak 497.420 jiwa.
c.
Pelajar SMA
Pelajar yang menjadi target pasar utama bisnis ini adalah
pelajar laki-laki dari berbagai SMA yang berada di kawasan Surabaya Timur dan
sekitarnya. Berdasarkan data Dinas Pendidikan Nasional Kota Surabaya, jumlah
pelajar laki-laki SMA di kawasan ini adalah sebanyak 19.043 orang pada tahun
ajaran 2006/2007.
Tabel 1.2
Jumlah Siswa SMA
Laki-Laki di Kawasan Surabaya Timur
Tahun Ajaran 2006/2007
Kecamatan
|
Jumlah Siswa (L)
|
Tambaksari
|
1.867
|
Gubeng
|
7.855
|
Semampir
|
1.102
|
Rungkut
|
863
|
Sukolilio
|
4.974
|
Mulyorejo
|
1.535
|
Tenggilis Mejoyo
|
807
|
Gunung Anyar
|
40
|
Jumlah
|
19.043
|
Sumber : Dinas Pendidikan Nasional Kota Surabaya
Apabila data-data di atas digunakan sebagai dasar
perhitungan luas pasar usaha persewaan lapangan futsal, maka diperkirakan luas
pasar usaha ini adalah sebesar 552.334 orang (jumlah dari 19.043 siswa SMA +
497.420 karyawan + 35.871 mahasiswa) seperti yang digambarkan dalam tabel di
bawah ini :
Tabel 1.3
Jumlah Parkiraan
Luas Pasar Usaha Persewaan Lapangan Futsal Berdasarkan Pekerjaan
Jenis
Pekerjaan
|
Jumlah
|
Mahasiswa
|
35.871 orang
|
Karyawan
|
497.420 orang
|
Siswa
|
19.043 orang
|
Jumlah
|
552.334 orang
|
Sumber : Diolah dari berbagai sumber
II.
Mengukur dan
Meramal Permintaan dan Penawaran
II.1 Mengukur
permintaan dan penawaran
II.1.1 Mengukur
permintaan
Dalam
mengukur permintaan atas jasa pelayanan usaha ini, Tim mencoba melakukan survey
lapangan dengan menggunakan metode sampel terhadap beberapa
karyawan, mahasiswa, dan pelajar di kawasan Surabaya Timur. Dari hasil uji
sampel tersebut, didapat tingkat perkiraan permintaan terhadap penggunaan
lapangan futsal. Kuesioner yang disebar Tim berjumlah 100 lembar, dengan
perincian : 50% mahasiswa, 35% karyawan, dan 15% pelajar.
Dari penilaian kuesioner tersebut didapatkan hasil sampel tingkat permintaan
terhadap jasa persewaan lapangan futsal adalah sebagai berikut :
Tabel 1.4
Hasil Survey
Permintaan Pasar
Pekerjaan
|
Jumlah Kuesioner
|
Peminat Futsal
|
Tidak Berminat Futsal
|
||
yang Disebar
|
Jumlah Orang
|
%
|
Jumlah Orang
|
%
|
|
|
|
|
|
|
|
Mahasiswa
|
50 lembar
|
42 orang
|
84,00%
|
8 orang
|
19,05%
|
Karyawan
|
35 Lembar
|
29 orang
|
82,86%
|
6 orang
|
17,14%
|
Siswa
|
15 lembar
|
15 orang
|
100,00%
|
-
|
0,00%
|
|
|
|
|
|
|
Jumlah
|
100 lembar
|
86 orang
|
86,00%
|
14 orang
|
14,00%
|
Sumber
: Hasil survey dan olah data Tim
Berdasarkan data sampel di atas, maka dapat diukur jumlah
perkiraan permintaan atas jasa usaha ini seperti yang digambarkan pada tabel di
bawah ini :
II.1.2 Mengukur
penawaran
Produsen
yang menawarkan jasa serupa yang sudah ada sebelumnya di kota Surabaya
berjumlah kurang lebih 9 unit. Kesembilan produsen tersebut berlokasi di
berbagai tempat di Surabaya yang letaknya hampir seluruhnya saling berjauhan
satu sama lain. Untuk data lebih lanjut mengenai penawaran jasa serupa di
Surabaya dapat dilihat pada tabel 1.1 di bagian lain bab ini.
II.2 Meramal permintaan
dan penawaran
II.2.1 Meramal
permintaan
Permintaan
terhadap usaha ini diperkirakan akan semakin meningkat dari waktu ke waktu. Hal
tersebut didasarkan pada data BPS Surabaya yang menunjukkan bahwa tingkat
pertumbuhan rata-rata penduduk Surabaya semakin meningkat dari tahun ke tahun.
Bahkan pada tahun 2007 pertumbuhan penduduk Surabaya mencapai 1,5%, dan
diperkirakan akan meningkat lebih besar pada tahun-tahun berikutnya.
II.2.2 Meramal
penawaran
Penawaran
terhadap usaha ini diperkirakan akan semakin meningkat seiring dengan tingginya
tingkat permintaan atas usaha ini. Hal ini ditunjukkan dengan fakta di lapangan
yang menunjukkan jumlah produsen yang menawarkan jasa serupa pada tahun 2007
sebanyak 5 produsen meningkat menjadi 9 produsen di tahun 2008.
III.
Pertumbuhan
Permintaan (Tren dan Proyeksi)
Pertumbuhan
permintaan terhadap jasa persewaan lapangan futsal di Surabaya semakin meningkat
terutama dalam kurun waktu 2 tahun terakhir (2006-2008). Hal tersebut
dibuktikan dengan tingginya tingkat pertumbuhan okupansi pada beberapa
persewaan lapangan futsal di Surabaya. Sebagai contoh, operator Graha Futsal
yang berlokasi di daerah Kenjeran mengalami pertumbuhan tingkat okupansi
lapangan futsal dari rata-rata 6-8 jam/hari/lapangan pada tahun 2007, menjadi 10-14
jam/hari/lapangan hingga pada bulan Agustus 2008.
Diperkirakan
permintaan terhadap jasa ini semakin meningkat, sebanding dengan jumlah peminat
yang semakin meningkat setiap tahunnya. Perkiraan proyeksi pertumbuhan
permintaan usaha ini diperkirakan akan selalu meningkat hingga beberapa tahun
ke depan (sekitar 5-10 tahun mendatang).
IV.
Persaingan Antar
Produsen
Untuk
persaingan antar produsen usaha jasa pelayanan olahraga futsal di Surabaya yang
memang berorientasi bisnis (bukan milik suatu institusi tertentu) tergolong
masih sangat rendah. Data yang berhasil dikumpulkan oleh Tim menunjukkan bahwa
produsen usaha ini di Surabaya baru sebanyak 9 unit yang hampir seluruhnya
tersebar dan letaknya saling berjauhan di berbagai lokasi di Surabaya. Data
lebih detail mengenai produsen usaha ini akan ditunjukkan dalam tabel di bawah
ini :
Tabel 1.5
Persaingan Antar
Produsen Jasa Persewaan Lapangan Futsal
No.
|
Nama Produsen
|
Lokasi
|
Jumlah Lapangan
|
Jenis Lapangan
|
Tarif Rata-Rata/Jam
|
1
|
Kenjeran Park
|
Kenjeran
|
6
|
Kayu
|
Rp 40.000
|
2
|
Graha Futsal
|
Kenjeran
|
3
|
Sintetis
|
Rp 80.000
|
3
|
GOR Kutisari
|
Kutisari
|
4
|
Semen
|
Rp 75.000
|
4
|
Virtual Strike
|
Golden City Mall
|
1
|
Sintetis
|
Rp 80.000
|
5
|
-
|
Ngagel
|
|
|
|
6
|
Menara Futsal
|
Rungkut
|
2
|
Kayu
|
Rp 50.000
|
7
|
-
|
Ahmad Yani
|
|
|
|
8
|
-
|
Benowo
|
|
|
|
9
|
-
|
Wiyung
|
|
|
|
Dari
tabel di atas dapat disimpulkan bahwa persaingan pelayanan olahraga futsal di
Surabaya masih rendah, terutama produsen yang menyediakan persewaan lapangan
futsal yang menggunakan bahan sintetis. Belum lagi lokasi keempat produsen di
atas hampir seluruhnya saling berjauhan. Dari segi persaingan tarif pun masih
termasuk dalam kategori yang wajar dan sehat. Hal ini semakin menambah peluang
bisnis yang bisa dimanfaatkan. Kalaupun terdapat perbedaan tarif sewa yang
cukup tinggi antara lapangan kayu dan semen dengan lapangan sintetis, hal
tersebut sangat wajar dan beralasan, karena selain bahan yang digunakan lebih
mahal serta memerlukan perawatan yang lebih intensif, lapangan sintetis juga
membuat pemain merasa lebih nyaman dan mengurangi resiko cedera dalam bermain
futsal.
V.
Siklus Hidup
Produk (Jasa)
Jenis
usaha ini memiliki siklus hidup produk berupa jasa persewaan lapangan futsal yang
diperkirakan relatif stabil dan dapat bertahan cukup lama apabila dilihat dari
tren yang berkembang di masyarakat. Hal ini disebabkan semakin meningkatnya
kesadaran dan minat masyarakat modern terhadap olahraga hingga beberapa tahun
ke depan, terutama untuk olahraga indoor.
Olahraga
indoor semakin diminati masyarakat
karena semakin minimnya lahan terbuka yang dapat dimanfaatkan untuk
berolahraga. Khusus untuk futsal, olahraga ini mulai booming di Indonesia pada umumnya dan di Surabaya pada khususnya
sejak 5 tahun terakhir, dan peminatnya pun juga selalu bertambah dari tahun ke
tahun. Tingkat okupansi lapangan futsal yang disewakan dari seluruh operator
lapangan futsal di Surabaya juga relatif stabil. Oleh karena itu, hingga saat
ini siklus hidup usaha ini diperkirakan mampu bertahan hingga untuk waktu yang
cukup lama, bahkan bukan tidak mungkin mampu bertahan selamanya, karena pada
dasarnya sepakbola dan futsal merupakan olahraga yang digemari sebagian besar
masyarakat Indonesia, sehingga diperkirakan tidak akan kekurangan konsumen
kecuali bila terjadi kejenuhan penawaran.
VI.
Ketergantungan
Usaha Terhadap Produsen, Konsumen dan Sumber Daya Alam
Ketergantungan
usaha ini terhadap produsen tidak terlalu tinggi, karena bidang usaha utama bisnis
ini (bukan usaha sampingan) adalah usaha yang bergerak di bidang jasa (persewaan
lapangan). Dengan demikian, usaha ini hanya bergantung pada produsen jasa
perawatan lapangan futsal sintetis. Kecuali bila harus dilakukan penambahan
jumlah lapangan futsal, ataupun penggantian bahan lapangan yang sudah ada.
Pengaruh
konsumen terhadap usaha ini juga tidak kalah pentingnya, karena tanpa adanya
konsumen maka penjualan jasa tidak akan berlangsung.
Ketergantungan
usaha terhadap sumber daya diperkirakan akan sangat tinggi. Hal ini meliputi
sumber daya produksi jasa, yaitu lapangan futsal yang akan disewakan, dan
tempat yang strategis agar usaha dapat berkembang dengan pesat. Selain itu
dibutuhkan juga sumber daya manusia yang mengelola usaha ini mulai dari pihak
manajemen sampai pihak karyawan. Sehingga dengan dimilikinya sumber daya yang
handal maka diperkirakan usaha ini akan berkembang dengan pesat dan dapat
menghasilkan keuntungan yang optimal.